Sunday 20 November 2011

DAN KAU TAK PERNAH TAHU



Kesedihan  adalah cinta
Rasa sakit adalah Cinta
Benci pun juga cinta
Karena cinta kau bersedih
Karena cinta kau terluka
Karena cinta kau membenci
Dan aku hanya bisa mengagumimu
Mendambakan sebuah sapa
Mendambakan sebuah senyuman
Aku terlalu lemah untuk menelan kekecewaan
Dan mengagumimu bak bunga mawar
Semakin ku genggam semakin ku perih
Dan kau tak pernah tahu

Maaf aku menaruh minyak dalam air
Kapanlah mereka akan bersatu?
Hanya menjadi noda dalam sebuah kemurnian
Menggumpal dan terombang-ambing
Dan ketika semua telah usang dalam pandangan
Hadirlah walau hanya pada setitik kenangan
Dan kau temukan aku di luar kemarau
Kau tak tahu yang jatuh di danau itu
Air mataku atau rintik hujan
Atau kau temukan aku di luar hujan
Kau tak tahu di danau yang tenang itu
Titik air mataku atau riak kecil air
Dan kau tak pernah tahu

Jika aku harus berenang di danau itu, aku akan!
Karena berenang di hatimu adalah lebih sulit
Mereka bilang “Ikuti kata hatimu!”
Tapi ketika hatiku hancur menjadi kepingan
Bagian yang mana yang harus aku ikuti?
Dan aku masih disini dengan satu alasan bodoh
Yang aku sendiri tidak tahu apa
Sulit bergerak susah melangkah
Dipaku oleh sebuah penantian
Biarlah kurajut sepi ini
Di setiap keheningan sunyi menghampiriku
Kujadikan teman di kala senyap
Dan kau tak pernah tahu
Sumedang, 20 November 2011
Hanifah Alshofa Nurul Aini 

No comments:

Post a Comment