Tuesday 14 January 2014

Skenario Allah Selalu Yang Terbaik

Teringat dua hari yang lalu. Dengan kedua tangan menggenggam erat tali ransel yang menempel di punggung bak sayap, saya telah yakin untuk terbang hari itu.
Kendati ketika saya memutuskan untuk kem(Bali) lebih cepat, banyak teman yang berkomentar, "cepet banget." atau, "libur masih panjang."
Sambil mengencangkan sabuk pengaman, saya bergumam, "apakah aku memang terlalu cepat?"
Kemudian datang seorang teman (Neng Immah, 20 tahun) yang kebetulan tanpa direncakan satu pesawat dengan saya. Alhamdulillah, jadi ada teman bicara selama perjalanan. Dia duduk di sebelah saya karena memang kami check in online bersama sebelumnya.
Lantas ia berkata, "Untung delay. Kalo nggak udah ketinggalan nih."
Masya Allah. Manusia, dalam keadaan apapun masih bilang "untung" bahkan dalam keadaan rugi. Artinya insya Allah mereka masih pandai bersyukur.
Hal yang sama ketika rumah saya digondol maling, orang tua saya malah berkata, "Untung si maling datang saat kami tertidur pulas. Kalau tidak, mungkin kami sudah dilukai karena tidak tinggal diam."
Dari sana saya dapat berpikir seperti ini:

Tidak ada yang terlalu cepat. Tidak ada yang terlambat. Tidak ada yang kebetulan. Semua punya waktu masing-masing. Semua telah Allah atur untuk ciptaan-Nya. Entah untuk apa, mungkin kita belum tahu, tapi itu yang terbaik untuk kita.

Mari berhusnudzon kepada Allah. Alhamdulillah...

*tulisan singkat ini disponsori oleh gambaran dan coretan (yg katanya alay) milik mbak Cilla. Terimakasih inspirasinya.*




Denpasar, 14 Januari 2014
Hanifah Alshofa Nurul Aini